Rabu, April 08, 2009

OBYEK WISATA TANJUNG PALLETTE BONE

Obyek wisata bahari dan pantai Tanjung Pallette Kabupaten Bone, Sulsel, dalam waktu dekat akan dikembangkan menjadi kawasan wisata yang mirip dengan pantai Kuta, Bali bekerjasama pengusaha dengan pemerintah setempat.

"Sudah ada investor asal Bali yang bersedia menanamkan modalnya sebesar Rp6 miliar untuk mengembangkan obyek wisata Pallette tersebut," kata Bupati Bone, Idris Galigo kepada Antara di Bone, Sabtu.

Owner House Bali, perusahaan yang akan mengelola kawasan yang terletak sekitar 14 kilometer dari jantung kota Bone itu, akan membangun berbagai fasilitas penunjang tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara (wisman).

Dalam kawasan Tanjung Pallette seluas kurang lebih lima hektare itu nantinya akan dibangun beberapa vila dan motel, penataan bibir pantai, sarana komunikasi, penyiapan perahu dan speed boat bagi wisman yang menyenangi petualangan di laut.

Bahkan, kawasan Pallette yang tampak indah dan asri serta menyimpan nilai sejarah masa lalu itu bisa dikembangkan menjadi agrowisata sebab di wilayah tersebut banyak terdapat tanaman durian dan langsat milik masyarakat setempat.

Selain itu, kata Bupati Idris Galigo, pengusaha asal Sulsel, Zaenal Sania yang sukses mengelola sektor kepariwisataan di Bali, juga akan meningkatkan sarana bagi nelayan yang sering membongkar ikannya di kawasan pantai tersebut.

Menurut Idris, nilai sejarah yang terkandung dalam kawasan ini dan perlu digali dan diketahui generasi pelanjut di daerah ini yakni keberadaan raja Bone Arung Palakka pada masa pemerintahan kerajaannya tahun 1667 - 1696.

"Kita berharap pengembangan obyek wisata bahari dan pantai Tanjung Palette di Kecamatan Tanete Riattang ini bisa diwujudkan tahun depan," ujarnya menambahkan.

Pengusaha House Bali, Zaenal Sania yang ditemui secara terpisah mengatakan, pihaknya tertarik mengembangkan obyek wisata tersebut karena memiliki potensi yang cukup besar untuk ditingkatkan menjadi kawasan wisata yang lebih menarik.

Tanjung Palette yang berada pada perbukitan ini punya nilai sejarah apalagi kawasannya cukup luas dan indah sehingga apabila ditata dengan baik, wisman akan mengalir ke daerah yang terletak sekitar 187 kilometer Timur Laut Kota Makassar.

Menyangkut asset-asset yang dimiliki masyarakat setempat dan masuk dalam kawasan pengelolaan wisata tersebut, kata Zaenal, pengelola akan melibatkan masyarakat agar mereka juga menikmati hasil bumi miliknya seperti tanaman durian dan langsat di dalam kawasan ini.

Pihak pengelola juga akan membina penduduk setempat dengan memberi pengetahuan tentang pentingnya memberi pelayanan yang baik bagi tamu yang berkunjung ke obyek wisata ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar